Rabu, 08 Oktober 2014

8 Mitos Seputar Gerhana Bulan Darah

8 Mitos Seputar Gerhana Bulan Darah

Blood Moon atau Gerhana Bulan DarahBlood Moon atau Gerhana Bulan DarahFoto: Ist
Jakarta, Sayangi.com - Sejumlah fenomena yang terjadi di bumi acap kali dikaitkan dengan hal-hal mistis oleh masyarakat sekitar. Begitupun dengan fenomena langit Gerhana Bulan Darah yang akan terjadi mulai senja hari ini, Rabu (8/10/2014). Tak hanya sebagian masyarakat Indonesia, sebagiam masyarakat di belahan negara lainnya juga turut mempercayai mitos terkait Blood Moon ini. Dilansir dari beberapa sumber seperti Nationalgeographic.com, Livescience.com, dan Examiner.com, berikut mitor-mitos dari seluruh dunia terkait fenomena gerhana bulan darah.

Munculnya Raksasa Buto Kala
Menurut sejumlah kepercayaan yang beredar di Jawa, gerhana bulan darah adalah pertanda adanya raksasa buto kala yang memakan bulan. Untuk mengusir sang buta kala, biasanya masyarakat sekitar akan menabuh lumpang (tempat penumbuk dari besi). Para wanita hamil turut mengolesi perutnya dengan abu sisa pembakaran di dapur dengan harapan anak yang dikandung tidak dimakan atau tidak seperti buto.

Yesus Turun ke Bumi
Menurut mitologi yang dipercaya mulai 2000 tahun lalu, ketika Blood Moon (Tetrad) menampakkan dirinya, umat Kristen Ortodok percaya bahwa di saat itu lah Yesus turun ke bumi. Hal itu merupakan interpretasi dan pemahaman orang-orang zaman dahulu dengan dasar tulisan pada Kitab Injil.
Dibuat Oleh Naga
Menurut kepercayaan suku Indian, yang membuat gerhana bulan darah adalah seekor naga. Demikian akhirnya, mereka lalu menyembah sang naga dengan berendam sampai sebatas leher. Lain hal di China, orang percaya bahwa seekor naga langit membanjiri sungai dengan darah lalu menelannya. Sampai abad ke 19, orang China biasa membunyikan petasan untuk menakut-nakuti sang naga.

Penampakkan Ibu Bulan
Menurut kepercayaan orang-orang asli Amerika, munculnya gerhana bulan darah yang masuk dalam kategori Tetrad ini merupakan tanda bahwa "Ibu" bulan tengah menampakkan diri. Kehadirannya tersebut dipercaya sebagai pembawa penerangan dan membersihkan energi, jiwa, emosional dan spiritual manusia, khususnya para wanita yang ada di bumi.

Tanda dari Tuhan
Bagi umat Kristen dan Yahudi, gerhana bulan darah ini menjadi semacam pertanda yang dikirimkan oleh Tuhan. Begitu pula dengan pemeluk agama lain, mereka juga mengaitkan dengan berbagai hal dengan kepercayaan yang dianutnya.

Jaguar Memakan Bulan
Mirip dengan kepercayaan Jawa, suku Inca kuno percaya bahwa gerhana bulan darah merupakan pertanda akan terjadi hal buruk, yakni jaguar akan memakan bulan. Menurut tulisan bangsa Spanyol terdahulu, bangsa Inca takut setelah jaguar memakan bulan, maka hewan ini akan turun ke bumi dan memangsa semua manusia. Oleh karenanya, setali tiga uang dengan masyarakat Jawa, suku Inca akan membuat suara yang sangat gaduh dengan menabuh segala hal sampai berteriak-teriak sepanjang malam saat terjadinya gerhana.

Bulan Terluka dan Berdarah
Menurut kepercayaan suku Hupa di utara California,  terjadinya gerhana bulan darah Tetrad  merupakan pertanda bahwa bulan sedang terluka karena diserang oleh hewan peliharaannya sendiri. Orang suku Hupa percaya bahwa bulan memiliki 20 istri dengan banyak hewan peliharaan seperti ular dan singa. Namun ketika bulan terlambat atau tidak memberi mereka makan, maka hewan-hewan itu akan menyerang bulan dan mengakibatkannya berdarah. Setelah berdarah, maka istri-istrinya menyembuhkan bulan dan juga menjaganya dari serangan hewan peliharaan serta memulihkan kesehatannya.

Racun Tersebar ke Bumi
Di Jepang, orang percaya bahwa waktu gerhana ada racun yang disebarkan ke bumi. Dan untuk menghindari air di bumi terkontaminasi racun, mereka menutupi sumur-sumur mereka.

Terlepas dari berbagai mitos-mitos tadi, fenomena langka ini sebenarnya dapat dijelaskan secara 
sumber :http://www.sayangi.com

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com